
SLB C
Dian Grahita

Tentang Kami
Visi Sekolah
Mewujudkan SLB C DIAN GRAHITA beriman dan berkarakter Kristiani, memancarkan terang, pribadi yang bersukacita, cerdas, berprestasi akademik/non akamdeik, dan mandiri.


Misi Sekolah
01
Membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa sesuai karakter Kristiani
03
Melaksanakan pembelajaran secara optimal.
02
Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, saling membantu, dan menghargai di antara warga sekolah.
04
Membudayakan semboyan BERCAHAYA = Bersih Elok Ramah Cinta damai Aman Harmonis Adil Yesus Andalanku.
05
Menumbuhkan kemandirian dan kemampuan peserta didik sebagai anak bangsa.
Tujuan Sekolah
01
Membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa sesuai karakter kristiani.
02
Mendorong peserta didik untuk mampu menolong dirinya sendiri di sekolah, dan di rumah.
03
Menyelenggarakan proses pembelajaran yang memacu peserta didik berani, ceria, rasa peduli dengan orang lain serta mandiri.
04
Mengoptimalkan sarana dan prasarana sekolah yang menunjang peserta didik dalam mengekspresikan ide atau gagasan yang berakar pada nilai budaya lokal.
05
Menciptakan peserta didik yang mampu mandiri dalam pelaksanaan kegiatan berbasis proyek yang mengedepankan jiwa kemandirian.
Sejarah Berdirinya Dian Grahita
Sekolah Dian Grahita diprakarsai oleh 7 (tujuh) orang ibu yaitu Ibu Yvonne, Ibu Siane, Ibu Maisi, Ibu Jeane, Ibu Heyfna, Ibu Wie Chen, dan Ibu Lisa. Ketujuh ibu tersebut sama-sama mempunyai anak dengan kebutuhan khusus. Seperti orang tua pada umumnya, mereka berharap anaknya bisa mendapatkan layanan pendidikan yang baik, sesuai dengan kebutuhan sehingga potensi dan kemampuan anak tumbuh dan berkembang secara maksimal.
Berbekal semangat dan persamaan kebutuhan, ketujuh orang tua dengan anak berkebutuhan khusus itu berinisiatif untuk membuka SEKOLAH yang sesuai dengan harapan mereka. Bukan hal yang mudah memang membuka sekolah, harus ada gedung, alat-alat pendidikan, tenaga pendidikan dan sumber dana untuk biaya operasional. Tetapi dengan tekad agar anak-anak mereka mendapatkan pelayanan pendidikan yang optimal, tantangan tersebut tidak menyurutkan semangat mereka.
Sebagai modal awal, mereka mengumpulkan sejumlah uang dan alat-alat yang dibutuhkan seperti kertas. Sementara itu gedung sekolah masih bisa memakai rumah kosong milik teman ibu Maisi yang berada di Jalan Kemuning Raya, Tomang dengan tidak perlu membayar sewa, tetapi jika suatu saat rumah itu akan dipakai, sekolah harus pindah. Untuk tenaga Pendidikan, mereka mencari informasi dari guru-guru les yang pastinya bukan guru sembarangan, tapi harus guru yang berkualitas menangani anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Maka pada tanggal 5 September 1988, berdirilah sekolah DIAN GRAHITA. Dian artinya lampu; pelita; penerang. Karena bagi mereka, anak-anak itu laksana pelita dalam hidupnya dan karena Tuhan sudah mempercayakan anak-anak istimewa itu pada mereka, maka kepercayaan haruslah dijaga dengan sekuat tenaga. Grahita artinya berpikir; memahami; mengerti. Jadi sekolah DIAN GRAHITA diharapkan bisa menjadi penerang sehingga kelemahan daya pikir tidak menjadi halangan untuk maju dan berkembang sebagaimana anak-anak yang lain.
Lambang DIAN GRAHITA adalah api yang terus menyala dan tangan. Api yang terus menyala melambangkan semangat yang tak pernah padam. Tangan itu melambangkan tangan-tangan para orang tua yang akan terus menjaga supaya api itu jangan sampai padam. Sehingga dengan tangan-tangan itu mereka akan mengembangkan kemampuan anak-anak dengan sekuat tenaga. Mereka akan terus mengasah dan mengasuh anak-anak dengan penuh kasih. Maka nama Yayasan Pendidikannya adalah Tri asa artinya tiga asa yang berasal dari asah, asuh, dan asih.
Mereka bersepakat tujuan sekolah DIAN GRAHITA adalah memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik, sesuai kebutuhan anak-anak tunagrahita, agar kemampuan dan bakat-bakat yang masih ada dapat berkembang secara optimal dan diharapkan anak-anak kelak bisa hidup mandiri.
Saat itu Sekolah DIAN GRAHITA memiliki 10 orang murid dan 3 orang guru. Tak berapa lama, nama DIAN GRAHITA semakin dikenal orang dan muridnya pun bertambah banyak. Dan suatu ketika sekolah DIAN GRAHITA harus pindah ke Perumahan Taman Daan Mogot karena rumah itu akan digunakan pemiliknya. Saat itu jumlah murid sudah 27 orang.
Sekolah DIAN GRAHITA semakin hari semakin berkembang, sehingga dirasa perlu adanya suatu Lembaga yang khusus yang menangani sekolah itu. Maka dicarilah Yayasan Sosial yang sudah ada. Selanjutnya sekolah DIAN GRAHITA diserahkan pengelolaannya kepada Lembaga tersebut dengan keluarga Bapak Rahardjo Mulyono sebagai penyokong dana sekaligus sebagai Ketua Yayasan Dian Grahita Triasa.
Maka ibu Yvon dan Bapak Rahardjo bersedia menjadi pengelola Yayasan Dian Grahita Triasa sebagai YAYASAN KELUARGA, sekaligus mengelola sekolah DIAN GRAHITA. Lalu dibelinyalah sebidang tanah dan dibangunlah sebuah gedung sekolah berlantai 4 di kawasan Kemayoran. Tepatnya di bulan Oktober 1994, mulailah kegiatan belajar mengajar di gedung yang baru dengan 15 orang murid dan 4 orang guru.
Dengan berjalannya SLB-C Dian Grahita, para suster FSGM telah terlibat di dalamnya dengan mengutus Sr. M. Joanni dan beberapa suster. Dengan berjalannya waktu dan atas permohonan dari keluarga maka sesuai dengan hasil keputusan Kapitel Provinsi FSGM bulan Januari 2022, Kongregasi FSGM menerima permohonan keluarga Bapak R. Rahardjo (Pemilik Sekolah) untuk melanjutkan pengelolaan sekolah Dian Grahita. Pada tanggal 02 Maret 2023 telah diadakan serah terima pengurus Yayasan lama ke pengurus Yayasan baru. Sekolah Dian Grahita telah diserahkan kepada suster FSGM. Dengan semangat yang sama para suster FSGM hadir untuk menghadirkan kemuliaan Tuhan dan keselamatan jiwa manusia.